POSONEWS.ID – Kasus kekerasan yang dilakukan oknum guru di SMA Negeri 2 Poso terhadap siswanya dengan melakukan aksi penendangan dan pemukulan bahkan sempat viral di media social menjadi perhatian masyarakat.
Belakangan diketahui oknum guru yang diketahui bernama Ruddy Yanto Porayouw tersebut merupakan guru wali kelas murid yang mendapat perlakuan tidak senonoh itu.
Meski telah ada upaya damai antara oknum guru yang bersangkutan dengan orang tua murid yang dimediasi oleh pihak sekolah dan dinas terkait, namun kepolisian setempat tetap melakukan proses penyelidikan atas kasus kekerasan yang banyak menyita perhatian masyarakat itu.
Wakapolres Poso Kompol Basrum Sychbutuh kepada wartawan di Mapolres Poso mengatakan, kasus kekerasan yang dilakukan Ruddy Yanto Porayouw selaku guru di SMA Negeri 2 Poso terhadap kedua muridnya sudah berakhir dengan damai.
“Kedua belah pihak tadi pagi sudah dipertemukan oleh pihak sekolah dengan melibatkan orang tua murid. Mereka sudah sepakat untuk tidak meneruskan kasus ini ke proses hukum,” ujar Wakapolres yang didampingi Kasat Reskrim Iptu Anang Mustaqim dan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Poso Albert Pangai, saat melakukan konferensi pers Senin (17/10).
Sementara Kasat Reskrim Polres Poso Iptu. Anang Mustakim menjelaskan kronologis singkat mengenai awal peristiwa tersebut. Menurutnya pristiwa yang terjadi pada Kamis 13 Oktober 2022 berawal dari kedua siswa yang mengalami kekerasan itu, tidak mengikuti jam pelajaran di sekolah. Melainkan keduanya hanya berada di belakang sekolah tepatnya dekat WC sekolah.
“Wali kelas Ruddy Yanto yang saat itu sedang mengajar dan mengetahui kedua murid tersebut tidak berada di kelas, lantas pergi ke kantin dan mendapati kedua muridnya ada di belakang sekolah. Iapun lantas meminta keduanya masuk kelas mengikuti pelajaran. Namun di depan pintu kelas, oknum guru ini lantas melakukan aksi kekerasan dengan menendang dan memukul siswanya dengan menggunakan tas milik siswa,” jelas Kasat Reskrim.
Meski kasusnya telah berakhir damai namun Kasat mengaku masih akan memanggil kedua belah pihak untuk memastikan agar kasus serupa tidak lagi terulang.
“Polisi sudah melakukan proses penyelidikan dalam kasus ini dan akan tetap memanggil para pihak untuk dimintai keterangan, meski kasusnya telah berakhir dengan perdamaian. Hal ini untuk mencegah agar kasus kekerasan terhadap anak ini tidak terulang lagi,” tuturnya.
Oknum Guru SMA Negeri 2 Poso Minta Maaf
Oknum guru bernama Ruddy Yanto Porayouw pelaku kekerasan fisik terhadap dua siswa SMA Negeri 2 Poso akhirnya meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
“Saya berdiri disini sebenarnya saya malu, dengan dasar penyesalan sangat besar dari diri saya. Saya mau mengembalikan kepercayaan orang terhadap saya itu sulit, tapi itu semua sudah terjadi. Sehingga kasus viral dengan cara mendidik yang saya lakukan salah, saya minta maaf ke semua pihak,” ungkapnya saat pertemuan mediasi di SMA Negeri 2 Poso, Senin (17/10/22).
Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Poso, Sujito Suman mengakui jika tindakan oknum gurunya keliru dan salah. Dengan kejadian tersebut pihak sekolah akan melakukan pengawasan terhadap guru agar tidak emosional secara berlebihan. Dan berharap kasus serupa tidak terjadi lagi.
Pertemuan mediasi turut dihadiri, Kepsek SMAN 2 Poso, Sujito Suman, Ketua Komite SMAN 2 Poso, Rudy Rompas, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Sulteng, Alwi Ahmad Musa, Ketua PGRI Poso, Yos Kaitu, Kadis Perlindungan Perempuan dan Anak Poso Albert Pangai, Kanit PPA Sat Reskrim Polres Poso, orang tua korban, para guru serta Marvel Stivan bersama Matyas Alfon siswa yang menjadi korban kekerasan. ULY