POSONEWS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Poso saat ini tengah mempersiapkan pelaksanaan debat publik yang ketiga bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Poso, yang dijadwalkan akan digelar di Kota Wisata Tentena pada 20 November mendatang.
Komisioner KPU Poso Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM Alfred Sabintoe yang dikonfirmasi membenarkan jika debat publik ketiga atau debat terakhir ini akan digelar di Tentena tepatnya di gedung Mbanua Pogombo.
“Berbeda dengan debat publik pertama dan kedua yang digelar di Kota Poso, maka untuk debat ketiga atau debat terakhir ini, lokasinya akan digelar di Kota Tentena,” ujar Alfred.
Menurutya, ada beberapa point yang menjadi pertimbangan KPU Poso sehingga debat terakhir ini di gelar di Kota Tentena. Diantaranya kata Alfred, wilayah Pamona Bersaudara yang masuk dalam Daerah Pemilihan II (Dapil II), memiliki jumlah daftar pemilih terbanyak jika dibandingkan Dapil lainnya.
“Kita ingin menjangkau para pemilih atau simpatisan paslon dari berbagai wilayah, agar mereka bisa menyaksikan langsung debat publik para kandidatnya. Sementara kita ketahui juga, Dapil II ini memiliki jumlah DPT terbanyak jika dibanding Dapil lainnya,” papar Alfred.
Yang berikut kata Alfred, pertimbangan lain adalah mengingat komposisi Paslon Bupati yang berkontestasi dalam Pilkada ini, semuanya berasal dari Dapil II.
“Sehingga bisa dipastikan para pendukung dan simpatisannya pasti banyak yang tersebar di Dapil II. Karena itu KPU ingin menghadirkan suasana debat secara langsung juga disana. Karena sudah dua kali debat di Poso, maka debat ketiga ini kita buat di Dapil II Tentena,” jelas Alfred.
Untuk persiapan debat ketiga nanti, KPU juga kata Alfred sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak yang berwenang termasuk dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan yang akan mengamankan jalannya debat publik ketiga agar berjalan aman dan lancar.
Terkait materi debat ketiga nanti, Alfred menjelaskan bahwa dalam debat ketiga nanti mengambil tema menyelesaikan persoalan daerah dan meningkatkan layanan publik. Tema ini kemudian dijabarkan dalam empat sub tema yakni soal pemberdayaan UMKM dan ketenagakerjaan, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, ketahanan pangan dan pelayanan kesehatan dan gizi.
“Empat sub tema ini kemudian yang akan dirumuskan oleh tim panelis yang selanjutnya akan menjadi poertanyaan bagi para kandidat seperti debat debat sebelumnya,” pungkas Alfred. ULY