POSONEWS.ID – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, bersama PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) kembali menjajal program peningkatan sumber daya berkualitas, dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
Kali ini, tiga kampus di Jawa Timur yakni Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Brawijaya (Unibraw) diajak berkolaborasi dalam program beasiswa, pemagangan dan serapan tenaga kerja, Jumat (31/05/2024).
Koordinator Perencanaan dan Analisis, Asisten Deputi Investasi Strategis, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves RI, Novia Fitriyati SP MT mengatakan, transformasi ekonomi terjadi dengan adanya kebijakan hilirisasi. Olehnya itu diperlukan kualitas SDM yang mumpuni untuk pengembangan industrialisasi kedepan.
Ia menyampaikan, arah kebijakan hilirisasi kedepan yaitu membangun basis industri bernilai tambah untuk mendukung digitalisasi perekonomian yang semakin pesat dan mewujudkan tren ekonomi hijau. Mengalokasikan sumber energi rendah emisi untuk industri bernilai tambah tinggi.
“Kemudian membentuk talenta muda yang berkualitas melalui program screening bagi lulusan sarjana Jurusan Teknik dan Sains untuk diarahkan bekerja di perusahaan kelas dunia di bidang teknologi seperti di PT IMIP,” kata Novi saat memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya, Jum’at (31/5).
Bagi Novi sendiri, hilirisasi industri mendorong peningkatan investasi yang lebih merata dan di masa depan baterai lithium dan EV akan meningkatkan permintaan mineral penting secara global.
Foto: HR Director PT IMIP, Achmanto Mendatu, saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Universitas Brawijaya, Jumat (31/05).
Mewakili Rektor Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi Andi Kurniawan SPi Meng DSc, menyambut baik apa yang dilakukan Kemenkomarves RI dan PT IMIP dalam menguatkan hilirisasi dengan peningkatan SDM berkualitas untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.
“Kolaborasi dan kerja sama ini membuat banyak kesempatan bagi mahasiswa dan alumni untuk mendapatkan peluang kerja dan peningkatan studi ke jenjang yang lebih tinggi, utamanya program beasiswa yang ditawarkan oleh PT IMIP. Apalagi Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengelolaan Sumber Daya Alam yang melimpah sehingga diperlukan pemuda yang mau berusaha dan berkarya untuk mengantarkan Indonesia emas dan menjadi negara maju,”kata Andi Kurniawan.
Sementara, HR Director PT IMIP, Achmanto Mendatu mengatakan, melalui kegiatan IMIP Lecture Siries, pihaknya berupaya meningkatkan SDM yang berkualitas dengan memberikan edukasi terkait gambaran umum rantai industri IMIP serta dampak positif yang ditimbulkan.
Ia menjelaskan juga tentang program PT IMIP dan beberapa Tenant di dalam Kawasan Industri IMIP diantaranya Tsingshan Group, Huayou Nikel Cobalt, PT QMB New Energy Matterials, dan Dexin Steel Indonesia, dalam memberikan ruang pada mahasiswa dan alumni diberbagai kampus di Indonesia untuk mendapatkan beasiswa. Baik di dalam negeri maupun beasiswa luar negeri, pada jenjang studi mulai dari D4, S1 dan S2. Program tersebut dilakukan agar ada peningkatan kualitas SDM di Indonesia.
Bukan hanya program beasiswa, PT IMIP juga menerima peserta pemagangan mahasiswa untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil di sektor mineral logam untuk alih keahlian dan teknologi, membangun basis talent pool yang kuat.
Foto: Salah satu perwakilan Tenant di Kawasan Industri IMIP, saat memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa Universitas Brawijaya, Jumat (31/05).
“Peserta magang nanti akan mendapatkan pengalaman kerja praktis, pengembangan keterampilan teknis, memperoleh wawasan praktek kerja dan budaya perusahaan. Banyak juga peserta magang yang berhasil mendapatkan pekerjaan tetap dalam kawasan IMIP,” ucap Achmanto Mendatu.
Sekilas Tentang IMIP
PT IMIP adalah perusahaan yang mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terletak di Morowali, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini terintegrasi dengan produk utama yang dimiliki berupa nikel, stainless steel dan carbon steel, dan yang terbaru adalah bahan baku baterai kendaraan listrik.
Tak hanya itu, PT IMP juga memiliki industri pendukung yang mulai terentang dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara.
Kawasan Industri IMIP adalah kerja sama antara perusahaan BintangDelapan Group dari Indonesia dengan perusahaan Tsingshan Steel Group dari negara Cina. Tsingshan Group sendiri adalah perusahaan terbesar di dunia yang bergerak dalam bidang pengolahan nikel dan sudah menguasai teknologi pengolahan yang lengkap dengan teknologi yang maju dan modern. (*/DRM)