POSONEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Poso menggelar audiensi strategis bersama mitra pembangunan GIZ Indonesia dan sektor swasta (Mars, JB Cocoa, dan Blue Marble) guna memperkuat program kakao berkelanjutan di wilayah Poso. Audiensi ini berlangsung di Ruang Kerja Bupati Poso pada Rabu, 23 April 2025, dipimpin langsung oleh Bupati Poso, dr. Verna G.M. Inkiriwang, didampingi Sekretaris Daerah Ir. Heningsih E.G. Tampai, serta Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso, Mustafa A. Tohan, SP., MP.
Audiensi ini menjadi bagian dari upaya menjadikan kakao sebagai komoditas unggulan yang adaptif terhadap perubahan iklim, berkeadilan, dan memberikan nilai tambah bagi petani lokal.
Tiga Fokus Pembahasan dalam pertemuan ini diantaranya :
1.Implementasi Program IDPP (Integrated Development Private Partnership) di sektor kakao.
2.Penyusunan regulasi dan strategi teknis, meliputi:
Penyediaan bibit kakao multiklonal berbasis desa cluster, pengembangan model agroforestri berkelanjutan, skema pendampingan petani berbasis produktivitas dan keberlanjutan.
3.Penyusunan roadmap Kakao Berkelanjutan Kabupaten Poso, termasuk:
Kepatuhan terhadap standar bebas deforestasi, distribusi premi biji kakao selama periode April–Desember 2024.
Inisiatif Kolaboratif yang Didorong:
Penguatan Training Centre Kakao dan pengembangan kebun bibit varietas unggul, Peluncuran asuransi kakao berbasis indeks cuaca untuk mitigasi risiko iklim, Peningkatan peran pemuda dan perempuan dalam rantai nilai kakao melalui pelatihan dan akses pasar yang lebih inklusif.
Langkah Tindak Lanjut yang Disepakati:
1.Penyusunan kebijakan terpadu penguatan desa cluster kakao,
2.Perencanaan pendanaan bersama, meliputi: Pelatihan petani, Distribusi premi kakao, Perlindungan petani melalui skema asuransi pertanian.
3.Monitoring berkala oleh tim gabungan GIZ dan Dinas Pertanian Kabupaten Poso untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program.
Dalam arahannya, Bupati Verna menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan tonggak penting dalam membangun ekosistem pertanian kakao yang adaptif terhadap perubahan iklim, inklusif, dan mampu menciptakan kesejahteraan jangka panjang.
“Kami menyambut baik dukungan dari GIZ dan para mitra strategis. Kabupaten Poso berkomitmen menjadikan kakao sebagai komoditas unggulan yang berbasis keberlanjutan dan keadilan. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Bupati Verna.
Dengan langkah kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Poso optimistis bahwa kakao akan menjadi lokomotif ekonomi lokal yang tidak hanya kompetitif di pasar global, tetapi juga berwawasan lingkungan dan inklusif terhadap petani kecil.(*)