Penanganan dan Pencegahan Penyakit Schistosomiasis di Poso Terus Disosialisasikan

0
Foto: Kegiatan sosialisasi nahaya dan penanganan penyakit Schistosomiasis di Desa Alitupu Kecamatan Lore Utara (Pendim Poso)
- Advertisement -

POSONEWS.ID – Pemerintah daerah terus berupaya melakukan sosialisasi bahaya penyakit demam keong (schistosomiasis) di wilayah terdampak. Salah satunya di Desa Alitupu Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso, Selasa (23/4/2024). Sosialisasi dilakukan terkait pencegahan dan penangananan penyakit yang hanya ditemui di Kabupaten Poso dan Sigi itu.

Schistosomiasis (bilharziasis) atau dikenal dengan demam keong, adalah penyakit parasit (cacing) menular yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus Schistosoma. Penyakit ini seringkali menyebabkan demam, panas dingin, nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut, diare atau nyeri berkemih dan pendarahan. Bahkan bisa membawa dampak pada kematian.

Di Indonesia, penyakit ini hanya ditemukan di Propinsi Sulawesi Tengah, yaitu di dataran tinggi Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, dan di Kabupaten Poso tepatnya Lembah Napu. Yang meliputi Kecamatan Lore Utara, Lore Timur, Lore Peore, Lembah Besoa Kecamatan Lore Tengah, dan Lembah Bada Kecamatan Lore Barat.

Penyebab Schistosomiasis di Indonesia adalah Schistosoma japonicum, yang mana cacing ini hidup di pembuluh darah terutama di kapiler darah dan vena kecil dekat selaput lendir usus. Hospes perantara Schistosomiasis di Indonesia adalah oncomelania hupensis lindoensis, dimana banyak ditemukan di sekitar masyarakat yang tinggal maupun melakukan aktifitas pekerjaan di dekat perairan air tawar, seperti kolam, sungai, sawah, dan rawa yang ada di sekitar daerah pesisir.

- Advertisement -

Penyakit ini endemis di 23 desa, yaitu 17 desa di lembah Napu dan 6 desa di lembah Bada, dan menjadi ancaman kesehatan bagi penduduk yang tinggal di kedua lembah (Napu dan Bada) ini.

Babinsa Desa Alitupu, Koptu Yayan yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa dirinya sebagai aparat kewilayahan merasa perlu untuk ikut serta dalam upaya pencegahan maupun pemberantasan penyakit parasit yang ada di wilayahnya.

“Semoga dengan adanya sosialisasi ini, dapat menemukan jalan keluar serta solusi dalam mencegah dan memberantas penyakit Schistosomiasis ini,” harap Babinsa Koptu Yayan. ULY

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini