POSONEWS.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Morowali menggelar sosialisasi dan implementasi netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) pada pemilu tahun 2024 di Aula Hotel Amanah, Desa Ipi, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Kamis (14/9/2023).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Morowali, Aliamin dan dihadiri oleh, Narasumber Kaban Kesbangpol Pemda Morowali, Bambang S. Soerodjo.
Dalam sambutannya, Aliamin mengatakan, dalam Sosialisasi Implementasi dan Netralitas ASN tahun 2024, untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang yang terdiri dari Pemilu Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten /Kota dan secara bersamaan dilaksanakan pula Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk periode 2024 – 2029.
“Menjelang Pemilu 2024 mendatang, saya berharap pentingnya Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak memihak kepada partai politik maupun calon kandidatnya,” jelas Aliamin.
Sementara itu, Kaban Kesbangpol Morowali, Bambang S. Soerodjo sebagai narasumber membahas netralitas ASN di Pemilu 2024 menyampaikan bahwa Ketentuan Netralitas ASN telah diatur melalui Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014, salah satunya bahwa ASN tidak boleh berpihak atau melakukan aktivitas yang menunjukkan keberpihakan kepada peserta Pemilu maupun Pilkada.
“Melalui sosialisasi ini kita berharap seluruh ASN yang ada khususnya Morowali dapat memahami aturan yang telah ditetapkan dan mampu menjaga netralitas ASN, sehingga Pemilu mendatang bisa berjalan lancar dan aman,” ujarnya.
Bambang juga menguraikan netralitas ASN sebagai amanat UU ASN, yakni
- Integritas
- Profesional
- Netral dan bebas dari intervensi politik
- Bersih dari praktik KKN
- Mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat
- Mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UU negara RI tahun 1945.
Selain itu, Bambang mengingatkan kepada para ASN agar berhati-hati menggunakan media sosial (Medsos), apalagi di tahun politik seperti saat ini.
“Kita sebagai seorang ASN untuk arif dan bijaksana dalam menyikapi medsos.
Membaca baik-baik dan menyaring baik-baik sebelum share pesan di medsos,” pesannya. DRM