Tokoh Ormas dan Ormas Islam di Poso Tepis Isu Ujaran Kebencian

0
- Advertisement -

POSONEWS.ID – Menyikapi isu dugaan ujaran kebencian yang lagi viral di tengah masyarakat, sejumlah tokoh ormas dan ormas Islam di Poso angkat bicara.

Dimana isu ujaran kebencian itu dialamatkan kepada Bupati Poso dr. Verna GM Inkiriwang.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Poso melalui wakilnya, Ibrahim Ismail menuturkan, sesuai peran dan fungsinya FKUB memeiliki tanggung jawab atas persoalan sosial seperti ini, khususnya di tengah tengah masyarakat yang majemuk.

“Terkait persoalan ini, kami mengajak masyarakat Poso khususnya umat beragama, untuk tidak menyikapinya dengan cara mengeluarkan statemen atau melakukan aksi sebelum semuanya jelas,” ujar Gus Im sapaan akrab Ibrahim Ismail saat ditemui di Sekber Komda Alkhairaat Poso, Sabtu (10/6/2021).

Menurutnya, isu ini sangat sensitif dan sangat berbahaya jika tidak dikaji lebih dalam, sebab konsekuensinya pasti berimbas kearah yang tidak baik.

“Olehnya, ketika kita menerima informasi yang belum jelas adanya, harus kita saring sebaik baik mungkin sebelum bertindak. Atau melakukan tabayyun (klarifikasi) agar semuanya jelas,” tuturnya.

Masyarakat Poso sekarang sudah sangat kondusif, harmonis, saling menghargai dan toleran dalam berbagai aktifitasnya. Ketika ada isu seperti ini tidak perlu lagi digiring, sehingga menjadi opini publik.

Hal senada, Sekertaris Komda Alkhairaat Poso Basrin Ombo mengingatkan kembali agar masyarakat Poso tidak terprovokasi dengan isu isu yang belum diketahui sumbernya.

Menurutnya, secara pribadi dan mungkin banyak orang belum mendengar langsung isi rekaman itu. Yang ada hanya isu dari telinga ke telinga.

“Kalau toh isu itu benar saya kira dengan segala kebijaksanaan, kita harus melihat dulu, mengapa, kapan dan apa makna dari ucapan itu,” ucap Sekertaris Komda.

Olehnya, semua tokoh agama maupun tokoh masyarakat harus berperan penting terkait dengan segala isu yang seharusnya tidak berkepanjangan.

“Jangan sampai cuman karena isu yang belum jelas ini, bisa merusak hubungan kemanusiaan dan keagamaan yang sudah lama kita bangun bersama,” tandasnya.(Is)