POSONEWS.ID – Komunitas Pasalero Tentena, Kabupaten Poso, baru baru ini mendapat bantuan kearifan lokal dari Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Bantuan yang diberikan sebesar Rp. 50 juta, untuk memperkuat dan meningkatkan keberlanjutan program-program sosial yang telah dikelola oleh komunitas Pasalero.
Ketua Komunitas, Franky Djamorante menyebutkan, bantuan dari Kemensos akan dipergunakan untuk pengembangan kebudayaan dan kearifan lokal serta penguatan ekonomi kreatif komunitas.
“Sebagian akan kami gunakan untuk properti dan alat musik, pengembangan UMKM yang kiranya akan menunjang penguatan ekonomi komunitas Pasalero,” sebut Kulep sapaan akrab Frangky Djamorante kepada media ini, Minggu (30/12).
Dengan adanya bantuan itu, Komunitas Pasalero mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Poso dan Kemensos RI yang sudah memberikan bantuan kearifan lokal.
Dimana, kata Kulep, bantuan tersebut sangat membantu dalam pemgembangan komunitas Pasalero, untuk dapat lebih aktif dalam memberdayakan masyarakat setempat dan memperluas dampak positifnya.
“Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terlebih khusus bagi para anggota Komunitas Pasalero,” tuturnya.
Komunitas Pasalero, lanjut Kulep, berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian penting dari identitas dan budaya.
“Bantuan kearifan lokal memberikan harapan baru bagi komunitas Pasalero dalam menjalankan peran kami sebagai agen perubahan sosial yang positif di masyarakat,” tutupnya.
Untuk diketahui, komunitas Pasalero merupakan kelompok yang berfokus pada kesenian dan budaya daerah pamona, komunitas tersebut bertempat di Kota Wisata Tentena.
Saat ini komunitas Pasalero beranggotakan 27 orang pemuda pemudi kreatif yang berasal dari berbagai macam profesi, yang mana mereka merupakan pemuda yang konsen terhadap perkembangan dan pelestarian budaya, khususnya budaya suku Pamona.
Komunitas ini sudah sering tampil diberbagai event, baik tingkat kabupaten maupun ditingkat nasional menampilkan budaya Pamona.**
