POSONEWS.ID – Di tengah gemerlap prestasi anak-anak Poso, nama Safiya Reisha Sulayapi kini semakin bersinar.
Gadis kecil yang duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Poso ini berhasil meraih juara 1 dalam lomba cerita pendek (cerpen) bahasa Pamona tingkat SD, pada gelaran Festival Danau Poso (FDP) di Tentena, baru baru ini.
Safiya telah membuktikan bahwa di usianya yang masih muda, dia mampu menghasilkan karya sastra yang memukau, sekaligus melestarikan bahasa dan budaya lokal Poso.
Lahir dan besar di tengah keluarga yang menghargai literasi, Safiya tumbuh dengan kecintaan yang mendalam terhadap bahasa dan cerita.
Sejak Safiya masih duduk di bangku Taman Kanak-anak (TK), dirinya sudah beberapa kali memdapat juara 1 lomba baca puisi dan lainnya dalam berbahasa daerah.
Safiya kecil kerap melihat sang ayah yang berprofesi sebagai wartawan di Poso, menulis berita dan artikel. Dari situlah minat dia pada dunia tulis menulis mulai tumbuh.
Didukung penuh oleh keluarganya, terutama sang ayah, Safiya mulai menulis cerita-cerita pendek dalam bahasa Pamona, bahasa asli daerah Poso.
“Lomba cerita pendek ini memberikan kesempatan bagi Safiya untuk mengekspresikan perasaannya dan menyampaikan pesan-pesan moral melalui bahasa daerah kami. Ini tidak hanya soal menang, tapi bagaimana ia bisa berkontribusi dalam melestarikan bahasa Pamona,” kata ayah Safiya dengan bangga, Selasa (15/10).
Keberhasilan Safiya dalam lomba ini tidak hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga mengharumkan nama sekolahnya.
Di tengah tantangan globalisasi, anak-anak seperti Safiya menjadi harapan bagi pelestarian budaya dan bahasa daerah.
Dengan prestasi ini, Safiya Reisha Sulayapi menjadi bukti bahwa semangat untuk melestarikan budaya lokal bisa dimulai sejak usia dini. Semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di Poso, bahkan di seluruh Indonesia, untuk terus berkarya dan menjaga kekayaan budaya daerah masing-masing. (*)