POSONEWS.ID – Sinergitas Bupati Morowali Utara dan PT. Cipta Agro Sakti (CAS) terkait plasma mandiri di Kabupaten Morowali Utara merupakan upaya untuk mensejahterakan petani. Karena itu, kebijakan pemerintah dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit menjadi primadona dan diyakini mampu mensejahterahkan masyarakat.
General Manager PT. Cipta Agro Sakti (PT.CAS) Khairul Syam mengatakan, program tersebut dilakukan sebelum memasuki pembangunan kebun untuk jangka panjang.
Dalam perjalananya selama tiga tahun di kabupaten Morowali Utara PT.CAS agak tertatih tatih disebabkan kondisi lahan yang kurang maximal didapatkan dari potensi lahan 10.980 (sepuluh ribu sembilan ratus delapan puluh) hektar, ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan penanaman sawit. Salah satunya adalah areal mangrove dan percetakan sawah dan sebagian lahan yang di kuasai oleh masyarakat.
Hingga saat ini areal tanam PT.CAS selama kurang lebih tiga tahun baru mencapai 1.534 (seribu limaratus tigapuluh empat) hektar dari target penanaman 10.000 (sepuluh ribu) hektar. Artinya dengan kondisi ini dari segi investasi sangat memprihatinkan. Namun pihak PT.CAS akan terus berupaya mencari lokasi potensial yang ada di dua kecamatan di Bungku Utara dan Mamosolato dan sejauh ini ada satu lokasi potensial yang tersisa di Desa Menyoe yang sementara dalam proses perizinan Amdal dan IUP sekitar 4.000 (empat ribu) hektar dan akan dibagi sebesar 30 persen untuk plasma mandiri.
Diakui pihak PT. CAS masih jauh dari harapan. Namun walaupun demikian investasi harus tetap berjalan. Dengan mencari upaya lainya diantaranya adalah program dari Bupati Morowali Utara berupa plasma mandiri dan hal ini sudah terlaksana di provinsi Kalimantan Timur dengan skema yang sama seperti di Morowali Utara, dengan harapan dapat mensejahterakan masyarakat Morowali Utara terutama di kecamatan Bungku Utara dan Mamosolato dan mulai hari ini dampaknya akan di rasakan manfaatnya.

“Keberhasilan sistem kemitraan dan sinergitas tergantung pada penerapan dan kuncinya adalah peningkatan intensitas hubungan dengan Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Morowali Utara berdasarkan kepercayaan satu dengan yang lainnya. Artinya, dalam kemitraan harus ada sinergitas dan komitmen yang saling menguntungkan, baik petani dan perusahaan inti,” ujar Khairul Syam saat memberikan sambutannya terkait pelaksanaan Sosialisasi dan Tanam perdana Plasma Mandiri perkebunan sawit di Desa Boba Kecamatan Bungku Utara, Sabtu (2/3/2024).
Kegiatan yang bertema Bersinergi dengan program Bupati Morowali Utara dan PT.Cipta Agro Sakti tersebut memberikan harapan baru bagi petani sawit yang ada di dua kecamatan Bungku Utara dan Mamosolato..
“Diharapkan program ini akan memberikan pengetahuan dan peningkatan produktifitas juga pendapatan petani sawit rakyat,” jelasnya.
Terkait dengan hal tersebut pola Sinergitas dan kemitraan antara Bupati Morowali Utara dengan PT.CAS ini di harapkan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan manfaat berupa pendapatan, lapangan pekerjaan, peningkatan pengetahuan dan manajerial administrasi serta keterampilan.
Dari pola kemitraan dan sinergitas tersebut, Bupati Morowali Utara DR.Dr.Delis J.Hehi MARS dalam sambutanya mengatakan ada dua hal yang mendasar mengapa diterapkan Plasma Mandiri yang pertama dengan adanya konsep Inti plasma Mandiri tidak semua masyarakat tercover, misalnya untuk satu lahan saja sekian ratus hektar yang ada di satu desa, yang kemudian setelah dibagi plasma ternyata hanya 50 atau seratus KK yang dapat tercover dan kemungkinan masyarakat hanya mendapatkan stengah hektar, sementara masih ada masyarakat yang memiliki lahan sendiri tidak bisa menanam sawit di karenakan tidak mempunyai bibit kelapa sawit yang terbilang cukup mahal.
“Dengan adanya plasma mandiri maka masyarakat yang memiliki lahan tidur bisa memanfaatkan program ini untuk menanami lahan dengan kelapa sawit, sehingga kemudian dapat penghasilan dari kebun kelapa sawit dan meningkatkan kesejahteraannya,” jelas Bupati Delis.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menegaskan kepada para kepala desa untuk tidak membuat program bantuan bibit kelapa sawit yang lain jikalau tidak ingin menyesal nantinya. Karena ketika sudah diadakan bibit kelapa sawit dan setelah dilakukan penanaman namun ternyata hasilnya tidak memuaskan.
Lebih lanjut Bupati dengan adanya program tanam perdana oleh PT. CAS ini merupakan solusi yang terbaik dan jika setiap warga memiliki satu hektar kebun kelapa sawit maka sudah dipastikan mendaparkan hasil bersih sebesar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta rupiah setiap kali panen, dengan harga jual kelapa sawit yang cenderung akan terus naik.

Seperti diketahui bersama bahwa di wilayah Sulawedi Tengah program plasma mandiri diterapkan untuk pertama kalinya di Kabupaten Morowali Utara dan dapat dijadikan contoh untuk daerah lainnya.
Pada kesempatan ini Bupati juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pihak managemen PT. CAS yang telah bersedia melaksanakan program sosialisasi dan tanam perdana plasma mandiri di Kabupaten Morowali Utara.
Selain itu, dengan dilaksanakan kegiatan sosialisasi seperti ini dapat memberikan pengetahuan tentang sistim dan konsep inti plasma mandiri.
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Febriyanthi Honkiriwang S.Apt, General Manager PT.Cipta Agro Sakti Khairul Syam, Camat Bungku Utara Asgar Lawahe dan Camat Mamosolato Ivan Hoe Tungka, Danramil, Kapolsek Bungku Utara, para kepala Desa dan masyarakat. CHEM