POSONEWS.ID – Stok gula pasir di gudang Bulog Poso saat ini tersisa sekitar 200 Kg. Jumlah stok tersebut dinilai begitu sedikit dan tidak mungkin bisa menjangkau kebutuhan masyarakat Kabupaten Poso.
Kacab Bulog Poso Ivan Faisal SE menyebutkan, dengan keterbatasannya stok gula di Bulog sehingga hanya bisa di beli oleh masyarakat kecil, dan pasokan ke distribor dihentikan untuk sementara waktu.
“Jika tidak kami hentikan nantinya stok akan cepat habis dan imbasnya masyarakat tidak kebagian,” ujar Ivan, Kamis (26/10).
Menurut Ivan, menipisnya stok di Perum Bulog mengakibatkan penjualan gula di mini market, super market dan pasar-pasar tradisional di kota Poso terpantau menipis serta mengalami kenaikan.
“Klau dalam kondisi normal, gudang Bulog Poso mampu menyediakan stok gula hingga ribuan ton. Untuk harga gula perkilogramnya masih tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 14.000,-,” tuturnya.
Ada pun penyebab menipisnya stok gula ini, terang Ivan, dimungkinkan beberapa pabrik gula yang biasa diserap Bulog Poso belum memasuki musim panen tebu. Namun setelah musim panen nantinya stok bisa normal lagi.
Melihat kondisi yang ada saat ini, pihak Bulog Poso akan menambah stok sebanyak 25 ton.
“Kami sudah mengorder gula tersebut dari Pulau Jawa yang kwalitasnya tidak diragukan, dan beberapa bulan kedepan akan segera tiba,” terang ivan.
Untuk diketahui, Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Poso dalam waktu dekat ini akan melaksanakan pasar murah secara bertahap di sejumlah pasar tradisional.
Pastinya, penjualan gula kepada masyarakat sesuai HET, dan kemungkinan pembelian juga akan dibatasi untuk meminimalisir terjadinya penimbunan.