PosoNews.id, Poso- Sejak enam bulan terakhir atau tepatnya sekitar April 2020, warga di dua desa yakni Desa Dewua dan Desa Sangginora Kecamatan Poso Pesisir Selatan praktis tak bisa menikmati aliran listrik. Hal itu dipicu oleh peristiwa longsornya badan jalan antara ruas Tangkura – Sangginora yang mengakibatkan terputusnya kabel jaringan listrik yang menuju dua desa tersebut. Akibatnya pemadaman pun tak bisa dihindarkan.
Untuk memperbaiki kondisi itu, ULP PLN Poso langsung menyurati Pemkab Poso melalui Dinas PUPR Poso untuk meneruskan masalah tersebut ke Pemprov Sulteng terkait kewenangan perbaikan ruas jalan yang longsor.
“Ada delapan titik sumber listrik yang mengalami kerusakan akibat longsor di ruas jalan tersebut yang harus segera diperbaiki agar listrik di dua desa bisa kembali menyala. Dan kami langsung menyurat ke Pemkab Poso untuk diteruskan ke Pemprov Sulteng agar ruas jalan yang longsor segera diperbaiki agar kami bisa membangun kembali jaringan listrik yang rusak,” kata Manager ULP PLN Poso Jatnika Gandamana yang ditemui belum lama ini.
Intinya kata dia, perbaikan jaringan listrik baru bisa dilakukan jika kondisi jalan sudah lebih dulu diperbaiki.
“Karena ini dipihak ketigakan, sehingga pihak kontraktor listrik yang ditunjuk PLN belum mau mengerjakan dengan alasan agar jalan tersebut diperbaiki terlebih dahulu,” tambah Jatnika.
Sebelumnya kata Jatnika, pihak kontraktor listrik sudah pernah mencoba melakukan perbaikan jaringan listrik, namun longsor lagi. “Hal ini malah merugikan pihak kontraktor. Karena tiang yang sudah dipasang kembali ikut terbawa longsor,” ungkapnya.
Karena itu, pihak kontraktor ujar Jatnika, baru maksimal melakukan pengerjaan perbaikan jaringan listrik sekitar awal bulan Oktober ini. “Iya sekitar tanggal 11 Oktober ini, baru maksimal dikerjakan oleh kontraktor yang ditunjuk PLN,” ungkapnya.
Bahkan dirinya membantah kalau jaringan listrik kembali menyala di Desa Dewua dan Sangginora bukan karena siapa-siapa, dan hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan persoalan politik. “Ini Murni kerja PLN,” tegasnya.
Dirinya mengaku heran saat membaca media sosial terkait pihak pihak yang saling mengklaim antara a, b dan c terkait beroperasinya kembali jaringan listrik di Dewua dan Sangginora. Justru dirinya membantah bahwa ini tidak ada unsur politik.
“Sama sekali tidak ada unsur politik. Ini bukan peran siapa- siapa. Ini sudah menjadi tugas PLN untuk memperbaiki jaringan listrik yang rusak agar warga bisa kembali menikmati aliran listrik,” pungkas Jatnika. (LEE)