PosoNews.id, Morut- Satu keluarga yang beranggotakan 9 orang yang merupakan warga Dusun 1 Beteleme Kecamatan Lembo Kabupaten Morowali Utara, mengaku hingga kini belum memperoleh bantuan sembako dari pemerintah setempat. Padahal sudah sepekan terakhir ini mereka menjalani isolasi mandiri di rumah.
Tak hanya iyu, Edi sang kepala keluarga juga mengaku, sejauh ini belum ada pemeriksaan perkembangan kesehatan keluarganya yang dilakukan baik dari rumah sakit, Puskesmas, Dinkes maupun Satgas Covid-19 setempat setelah satu keluarganya dinyatakan terpapar covid-19.
“Beruntung ada warga dan para jemaat yang dengan sukarela mau bergotong royong membantu kami dengan memberikan sembako untuk kebutuhan kami sehari hari. Karena kami sekelarga tidak bisa keluar rumah,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini.
Mirisnya, selama satu minggu melakukan isolasi mandiri, Edi mengaku tidak pernah mendapatkan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan, baik dari Puskesmas, Dinkes dan Satgas Covid-19 Kabupaten Morowali Utara.
Menurut Isna istri Edi, awalnya suaminya bekerja sebagai buruh bangunan pada sebuah keluarga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Meski dari hasil pemeriksaan rapid test dinyatakan negatif, namun Edi beserta keluarga diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
“Awalnya suami saya kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan untuk menghidupi keluarga kami, yang saat itu bekerja dirumah salah satu warga yang terpapar covid 19. Meski diketahui saat ini kami sudah dinyatakan negatif, namun kami kemudian diminta untuk diisolasi mandiri dirumah,” jelas Isna kepada media ini.
Terhitung hingga saat ini, sudah sepekan Edi beserta anggota keluarga lainnya berdiam diri dirumah, mematuhi anjuran pemerintah untuk isolasi mandiri, agar tidak terjadi penularan covid-19. Namun hingga kini, mereka juga belum mengetahui kapan hasil Swabnya keluar.
Menurut Edi, jika ingin mengetahui hasil Swab secara singkat melalui pribadi, dia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 900 ribu per orang yang hasilnya bisa diketahui dalam waktu empat hari.
“Iya betul untuk swab mandiri Rp 900. Untuk swab jalur pemerintah tidak bayar. Kami disini 9 orang. Untuk tenaga medis dan satgas covid tidak ada yang memeriksa kesehatan kami di rumah,” terangnya.
Edi bercerita kalau dia beserta keluarganya yang sedang melakukan isolasi mandiri dalam kondisi sehat dan tidak merasakan gejala apapun.
“Harapannya kami bisa cepat mengetahui hasil yang sebenarnya agar tidak menjadi pergumulan keluarga kami. Apalagi kami sering dilarang untuk tidak berkeliaran dan beraktifitas diluar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Beteleme, Yapen Katuwu saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum menerima adanya keluhan serius dari warga yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Sampai sekarang ini belum ada pengeluhan serius yang diterima, dan kami akan terus pantau lewat tenaga kesehatan yang ada di dusun 1 Beteleme, dan rencananya tim kami akan melakukan observasidi lapangan,” pungkasnya. (CHEM)