POSONEWS.ID TOUNA – Nama Desa Marowo Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai dikenal di Pulau Jawa khususnya penggemar cemilan dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah.
Terkenalnya desa yang memiliki potensi agrowisata segitiga emas ini, dikarenakan di desa ini memiliki kelompok home industri berupa Keripik Kelor yang terbilang maknyos rasanya.
Keberadaan industri rumahan yang dilakukan para emak-emak di Desa Marowo tersebut, mengangkat nama desa ini menembus kancah nasional.
Bermodal bahan baku kelor yang diolah sedemikian rupa, para emak-emak menciptakan rasa berbeda pada makanan cemilan Keripik Kelor ini.
“Alhamdulillah, diawali dengan kelompok kecil para ibu-ibu yang ada di desa ini, mengelolah keripik kelor secara perlahan dan terus dikembangkan dengan modal patungan dari setiap warga dan sekarang Keripik Kelor Marowo telah menembus pasar di Pulau Jawa,” kata Kepala Desa Marowo, Idrus Dulah saat ditemui dikediamannya, Sabtu (10/10/2020) lalu.
Mantan aktifis lingkungan ini pun menceritakan perkembangan olahan makanan rumahan Keripik Kelor Marowo, yang hingga kini telah memiliki rumah industri guna memenuhi permintaan pasar yang lumayan besar.
” Rumah industri ini menjadi salah satu syarat produksi kripik kelor dan terus berkembang dan menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan perizinan,” sebutnya.
Hanya saja kata Idrus, pihaknya terbatas dengan peralatan produksi, sehingga banyak permintaan akan kripik kelor tidak bisa dipenuhi.
“Namun dengan keterbatasan ini justru memberikan motivasi bagi ibu-ibu dalam memproduksi kripik kelor ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, adanya produksi rumahan kripik kelor ini, banyak pihak yang menawarkan diri dari berbagai daerah untuk membantu perkembangan industri ini.
“Banyak pihak yang siap membantu mulai dari soal izin produksi, peralatan hingga soal pasar dan semua itu tinggal menunggu waktu saja.Bantuan itu datang baik dari pihak pemerintah maupun swasta serta lembaga sejenis,”paparnya.
Dia berharap, dengan adanya kelompok produksi kripik kelor ini dapat meningkatkan potensi yang dimiliki kaum perempuan dan juga dapat membantu peningkatan ekonomi di desa ini, sehingga program yang ada ini hadir dengan melihat potensi yang ada di desa ini,” tandasnya. RHM