PosoNews.id, Poso – Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, MA meminta kepada masyarakat Kabupaten Poso untuk tidak ikut ikutan menjadi simpatisan kelompok sipil bersenjata yang menamakan diri kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang saat ini terus diburu keberadaannya di dalam hutan sekitar Kabupaten Poso oleh pasukan gabungan Ops Tinombala.
“Karena dampaknya justru merugikan masyarakat itu sendiri. Lihat saja dengan masih adanya kelompok MIT ini, sudah berapa banyak masyarakat yang menjadi korban. Selain itu masyarakat juga jadi takut ke kebun untuk memenuhi kebutuhannya. Olehnya saya menghimbau agar jangan mau dijadikan simpatisan oleh kelompok ini. Sebaliknya saya ingin mengajak masyarakat bersama sama mendukung Ops Tinombala untuk segera menumpas kelompok ini,” tegas Danrem 132/Tadulako Brigjen Farid Makruf usai memimpin apel penutupan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi Batalyon Infantri 714/Sintuwu Maroso di Desa Dewua Kecamatan Poso Pesisir Selatan Kabupaten Poso Minggu (27/9).
Hingga saat ini kata Danrem, pasukan gabungan TNI/Polri yang tergabung dalam Ops Tinombala terus melakukan perburuan kelompok MIT dengan memantau pergerakan mereka.
“Untuk mengoptimalkan perburuan ini, kita tentu butuh peran serta dan dukungan seluruh komponen dan elemen masyarakat agar kelompok ini bisa segera ditumpas,” papar Danrem yang didampingi Danyon 714/Sintuwu Maroso Mayor (Inf) C.Rusmanto, Dandim 1307 Poso Letkol (Inf) Gusti Nyoman Mertayasa SE serta sejumlah perwira Korem 132/Tadulako.
Ditambahan Danrem, satu hal yang harus dipahami oleh masyarakat bahwa keberadan kelompok MIT bukan layaknya seorang pahlawan. “Sebaliknya mereka layaknya penjahat yang harus diwaspadai keberadaannya. Apa yang mau mereka perjuangkan. Sudahlah, NKRI itu harga mati. Berapa banyak warga yang menjadi korban karena dirampok dan dibunuh oleh kelompok ini. Warga juga takut mengurus sawah dan kebun cokelat yang ada di sekitar pegunungan yang menjadi lokasi persembunyian. Apakah kondisi ini yang mau kita pertahankan, tentu ini sangat merugikan masyarakat itu sendiri,” tambahnya.
Sejauh ini kata Danrem TNI selalu siap dan tetap mendukung Ops Tinombala secara optimal dalam membatasi dan menumpas pegerakan kelompok MIT di wilayah Poso dan sekitarnya bersama aparat kepolisian.
Kegiatan Uji Siap Tempur (UST) tingkat kompi yang dilakukan saat ini, diakui merupakan bagian dalam menyiapkan kesiagaan pasukan jika sewaktu waktu dibutuhkan dalam skala besar.
“Kegiatan Uji Siap Tempur tingkat kompi ini untuk meningkatkan profesionalitas dan kesiap siagaan pasukan, termasuk jika sewaktu waktu dibutuhkan dalam membantu perburuan kelompok MIT dalam jumlah besar. Jadi kapan saja dan dimana saja pasukan TNI siap jika dibutuhkan,” pungkasnya. (LEE)