RKST Gelar Diskusi Virtual Soal Berita Hoax Politisasi Agama

0

Palu- Untuk meminimalisir terjadinya penyebaran hoax politisi agama dalam menyambut Pilkada Serentak tahun 2020, Rumah Kerukunan Sulawesi Tengah (RKST) menggelar kegiatan diskusi virtual google meet dengan tema” Bahaya Politisi Agama dan Lenyembaran Hoax dikalangan masyarakat Kabupaten Sigi”, Kamis, (24/9/2020).

Diskusi tersebut dihadiri empat Narasumber yakni . Udin Djamadin dari Kesbangpol Kabupaten Sigi, Taufik Taha dari FKUB Sigi, Hasim R dari Kominfo Sulteng, Kiky Khristina mewakili Polres Kabupaten Sigi.

- Advertisement -

Perwakilan Diskominfo Sulteng, Hasim R mengatakan dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini tentunya membawa dampak sosial bagi masyarakat, salah satu dampaknya yaitu tentang pola komunikasi, tidak lagi bertemu langsung akan tetapi bisa berkomunikasi melalui perangkat keras maupun lunak.

“Apalagi di era globalisasi modern saat ini kita bisa juga berkomunikasi melalui jejaring sosial media tanpa dibatasi ruang dan waktu,” ujarnya.

Dikatakannya,melihat kondisi perkembangan teknologi saat ini pengguna media sosial harus pintar memilih mana berita failed dan Hoax sehingga masyarakat tidak mudah mengkonsumsi berita hoax.

“Jika kita kaitkan dengan tahapan pilkada, perlu kami tegaskan bahwa tantangannya sangat berbeda dengan pilkada sebelumnya. Maka kita perlu melakukan pemahaman terhadap masyarakat tentang pentingnya partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya,” ujarnya.

Hasim mengimbau, agar semua elemen harus hati-hati membaca ajakan di media sosial apalagi membawa jargon-jargon politik agama.

Sementara itu Kiky Khristina mewakili Polres Kabupaten Sigi mengatakan, berdasarkan tema yang diangkat dalam diskusi sangat berkaitan dengan situasi politik nasional yang sedang berlangsung saat ini, sehingga pihaknya melihat sebenarnya tidak ada sesuatu yang signifikan karena didalam organisasi kepolisian sudah dilengkapi dengan Tim Cyber.

“Dengan semua itu kami dapat mengetahui berita yang disajikan kepada masyarakat hoax atau tidak,” ujarnya.

Kiky menambahkan, berkaitan dengan pesta demokrasi saat ini Tim Cyber belum menemukan adanya pelanggaran berita hoax dan politisasi agama.

Sementara itu Kepala Kesbangpol Sigi, Udin Djamadin mengatakan, jelas bahwa berita hoax dan politisasi agama merupakan musuh bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terutama di Kabupaten Sigi.

“Hal ini untuk menjaga kerukunan beragama, agar tidak terjadi pecah belah umat beragama,” ujarnya.

Ia menghimbau, pelaksanaan tahapan pilkada adalah tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah untuk saling berkoordinasi, mengawal dan mengawasi partisipasi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi dan memerangi politisi agama dan penyembaran hoax.

Sedangkan Taufik Taha dari perwakilan FKUB Sigi menambahkan, melihat kondisi perkembangan teknologi informasi saat ini, sangat mudah mendapatkan berita untuk menghindari politisi agama dan penyembaran hoax, sehingga masyarakat harus bisa memilih dari mana sumber beritanya.

“Masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax dan politisasi agama di kondisi saat inu, terutama bagi masyarakat Kabupaten Sigi,” pungkasnya.(SFY)

- Advertisement -