POSONEWS, Poso – Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, merupakan salah satu daerah rawan bencana, hingga kini belum memiliki Pos Pencarian dan Penyelamatan atau Search and Rescue (SAR).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu/Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes melalui Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu/Basarnas Palu, Andi Sultan, S.E. mengatakan, sejumlah kabupaten yang ada di Sulteng, baru dua kabupaten memliki Pos SAR dan dua kabupaten lainnya baru terbentuk Unit Siaga SAR.
“Dua kabupaten yang telah ada Pos SAR yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Banggai. Sementara Toli-toli dan Morowali statusnya masih Unit Siaga SAR.
Jadi sebutannya Pos SAR Parigi, Pos SAR Luwuk, Unit Siaga SAR Morowali, Unit Siaga SAR Toli-toli,” kata Andi Sultan melalui pesan WhatsApp, Sabtu (18/7/2020).
Dia menjelaskan, untuk Kabupaten Poso hingga kini belum memiliki baik Unit Siaga SAR maupun Pos SAR, sehingga ketika terjadi bencana alam seperti banjir dan lainnya termasuk orang hilang baik yang tenggelam maupun hilang terkena bencana alam di Kabupaten Poso, penanganannya dilakukan oleh Pos SAR Parigi Kabupaten Parigi Motong.
“Selama ini, ketika terjadi bencana alam atau ada peristiwa orang hilang di Kabupaten Poso, yang handle untuk daerah ini masih Pos SAR Parigi,” akunya.
Dia menyebutkan, pengusulan pembentukan suatu Pos SAR harus dipertimbangkan beberapa hal diantaranya tingginya kemungkinan musibah dan bencana, efektifitas, koordinasi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kantor dan tentunya dapat mempersingkat respon time. Selain itu, dibutuhkan dukungan pemerintah kabupaten setempat seperti Gubernur atau Bupati atau walikota.
“Iyaa sebenarnya lebih bagus ada peran dan dukungan dari pemda setempat untuk mengusulkan, seperti halnya Pos SAR Parigi, Pemda Parigi Moutong minta langsung ke Basarnas, makanya di Parigi dibentuk Pos SAR,” sebutnya.
Dia menambahkan, luasnya suatu wilayah seperti Kabupaten Poso dibutuhkan penanganan bencana maupun pencarian dan pertolongan yang cepat, terhadap suatu wilayah atau orang yang mengalami bencana, sehingga perlu dibentuk Unit Siaga SAR atau Pos SAR, sesuai kebutuhan daerah tersebut.
Selain itu kata Sultan, minimnya sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu kendala terbentuknya Unit Siaga SAR atau Pos SAR disejumlah kabupaten di Sulteng termasuk di Kabupaten Poso.
“Mudah-mudahan kedepannya akan dibuka Unit Siaga SAR di Poso, agar penanganan bencana alam maupun orang hilang dan tenggelam baik di sungai serta di laut dapat dengan cepat dilakukan pencarian dan pertolongan,” tandasnya.(*/RHM)