POSONEWS, Morowali – Tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Morowali, kembali membuat sejumlah titik diterjang banjir.
Wilayah yang paling utama terdampak banjir adalah daerah tambang di Kecamatan Bahodopi, khususnya eks banjir bandang Desa Dampala.
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan terjadinya banjir di wilayah tersebut. Anggota DPRD Morowali dari Dapil II, Puspa Bayu Nugraha yang diminta tanggapannya, Selasa (16/6/2020) kepada media ini memberikan penjelasan.
“Kalau bicara banjir untuk wilayah Bahodopi maka bicara soal manajemen banjir, sebab untuk hutan di wilayah Bahodopi sudah banyak yang beralih fungsi, dimana hutan kita ketahui adaalah salah satu resapan air yang paling baik, namun karena hutan telah beralih fungsi maka kita banyak kehilangan yang namanya tutupan pohon, dimana tutupan pohon berperan sangat penting dalam menjaga keseimbangan hidrologis suatu DAS, dengan terjaganya tutupan pohon, tanah mampu terus meresap air, ketika tutupan pohon berkurang, keseimbangan hidrologis lingkungan sekitarnya juga akan mudah terganggu, air hujan yang turun akan sulit diresap oleh tanah dan lebih banyak menjadi aliran air di permukaan, untuk itu saya berpandagan secara pribadi bahwa manajemen banjir juga erat kaitannya dengan manajemen daerah aliran sungai, yang termasuk juga di dalamnya terkait masalah dari hulu ke hilir, tinggal diklasifikasikan, kalau hulunya dikhususkan daerah-daerah resapan air, maka apa yang harus dilakukan adalah reboisasi atau penghijauan hutan kembali juga merupakan salah satu solusi yang terbaik karena mengingat areal hutan di wilayah Bahodopi sudah banyak yang beralih fungsi,” urainya.
Sementara, anggota DPRD dapil II lainnya, Hj Iriane Ilyas dengan singkat mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepada pimpinan agar segera merapatkan tentang masalah banjir yang terjadi di Kecamatan Bahodopi.
“Kami audah menyampaikan kepada pimpinan agar masalah ini dirapatkan secepatnya,” singkatnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Morowali, Abdurrahman mengatakan bahwa terkait banjir teraebut, pihaknya akan segera melakukan pendataan serta survey tentang penyebab terjadinya banjir.
Ia menambahkan, kemungkinan besar masalah reklamasi pasca tambang akan menjadi perhatian khusus yang harus dilaksanakan oleh perusahaan tambang yang ada di Kecamatan Bahodopi.
“Reklamasi kemungkinan besar adalah masalah yang harus dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan tambang, dan setelah kita mendata dalam waktu dekat, segera akan kita koordinasikan dengan Pemprov dan pihak terkait lainnya,” tandas Abdurrahman. (BMG)