Nelayan Hilang Di Perairan Bungku Selatan Ditemukan Tewas

0
- Advertisement -

POSONEWS, Morowali – Tepatnya pada hari Rabu (10/6/2020) sekiyar jam 08.WITA, nelayan yang hilang di perairan Bungku Selatan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah, akhirnya ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia.

Sebelumnya, pada hari Jum’at tanggal (5/6/2020) sekira pukul 05.00 WITA, Lakase (61) diketahui berangkat dari rumahnya menuju ke laut untuk mencari ikan dengan cara memancing dengan menggunakan perahu body. Saat itu cuaca di laut hujan deras, ombak besar dan angin cukup kencang.

Karena hari sudah sore, sekitar pukul 16.30 WITA anak korban mencari ayahnya yang belum kembali dari laut. Kurang lebih 2 mil anak korban menemukan perahu body ayahnya dalam posisi berlabuh namun korban tidak berada di perahu tersebut.

Anaknya kemudian melaporkan kejadian itu kepada masyarakat Desa Bakala untuk dilakukan pencarian terhadap ayahnya. Pada hari Sabtu (06/6/2020), masyarakat Pulau Bakala dan Pulau Umbele melakukan pencarian terhadap korban dengan menyisir laut di sekitar TKP, namun hasilnya nihil.

- Advertisement -

Pada malam harinya sekitar pukul 20.30 WITA, Posmat TNI AL Morowali menerima laporan dari warga Bakala untuk meminta bantuan SAR untuk mencari korban. Dari laporan warga, Lakase diduga terjatuh ke laut karena diterjang ombak dan korban dalam kondisi mengalami sakit tekanan darah tinggi .

Menanggapi laporan tersebut, Posmat TNI AL Morowali berkoordinasi dengan Pos Polairud Morowali dan Basarnas Morowali untuk melaksanakan kegiatan SAR. Sepuluh personil yang terdiri dari TNI AL 3 personil, Polairud 3 Personil, dan Basarnas 4 Personil langsung turun ke lapangan.

Pada hari Rabu (10/6/2020) pagi, Tim SAR gabungan berangkat dari Pos TNI AL Morowali menuju perairan Bungku Selatan. Namun sekitar pukul 08.30 WITA, Tim SAR gabungan menerima informasi bahwa korban telah ditemukan dalam kondisi terapung dan meninggal dunia sekitar 100 meter dari titik jatuhnya korban.

Setibanya di lokasi, Tim SAR gabungan kemudian melihat kondisi korban yang ternyata terdapat 10 buah batu dan 1 buah jangkar yang terikat pada kaki korban Kemudian Tim SAR gabungan menanyakan persetujuan dari pihak keluarga agar dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab dari kematian korban.

Akan tetapi keluarga korban tidak setuju dengan alasan agar korban bisa segera dimakamkan. Pada pukul 09.40 WITA, korban kemudian dievakuasi mengggunakan APD lengkap sesuai protokol kesehatan menuju ke Pulau Bakala Kecamatan Bungku Selatan, dan  evakuasi berlangsung kurang lebih 45 menit.

Korban pun akhirnya langsung dibawa menuju kediamannya dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman. (BMG)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini