POSONEWS, Poso – Ketua DPD FPI Sulawesi Tengah, Ustadz Sugianto Kaimudin mengatakan, harusnya kalau Poso City Mall (PCM) dibuka, Masjid juga harusnya di evaluasi, Rabu (13/5/2020).
Hal itu dituturkannya saat mengetahui adanya edaran terkait pembukaan kembali PCM pada Kamis 14 Mei 2020 esok.
Diungkapkannya, dengan bukanya mall ini adalah diskriminasi terhadap ditutupnya Masjid dengan tidak bolehnya beraktifitas shalat berjamaah didalamnya.
Sementara, sambung Asatidz, info dari Menteri Perekonomian, pembukaan Salon, Spa, Mall dan lain sebagainya, itu fase ke tiga yakni pada (15/6) mendatang.
“Inikan baru bulan Mei, kenapa sudah buka. Jadi menurut saya, kalo Mall bisa buka, mestinya Masjid juga harus di evaluasi untuk dibuka,” ujarnya.
Diterangkan, Mall di buka non stop pada pagi hingga malam hari, sementara Masjid hanya pada waktu-waktu tertentu saja dan jamaahnya juga bisa terpantau. Ini yang menjadi pertanyaan, mengapa mesti demikian.
“Kalo Mall itu dibuka karena alasan untuk membantu perekonomian masyarakat, saya kira di Poso belum terlalu sulit perekonomian. Karena masih ada pasar yang bisa melayani kebutuhan masyarakat,” terang Ustad Sugianto.
Oleh karena itu, pihaknya menolak kalau Mall harus buka. Kalau itu dipaksakan harus dibuka, maka Masjid yang ada di Kabupaten Poso juga harus di evaluasi dan dibuka untuk melakukan shalat berjamaah.
“Yang terpenting bagi kami adalah maklumat MUI baik itu pusat maupun daerah. Karena sebagaian besar umat islam taat pada tata tertib dari MUI dengan solat dirumah saat adanya pandemi ini,” tutupnya. (**)