POSONEWS, Poso – Sejumlah warga di Poso khususnya warga Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk melibatkan aparat TNI dalam penuntasan kelompok teroris jaringan Ali Kalora Cs dengan sandi operasi Tinombala.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh para tokoh pemuda dan masyarakat warga Dusun Sipatuo Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir Utara saat berdialog langsung dengan Bupati Poso Darmin Sigilipu dan para anggota DPRD usai penyerahan bantuan Selasa (28/4).
Dalam dialog yang berlangsung selama satu jam tersebut, Mukti Ali (40) warga dusun Sipatuo Desa Kilo dihadapan Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu mengakui jika pelaksanaan operasi Tinombala II 2020 yang dilakukan oleh aparat Kepolisian tidak maksimal dan terkesan berlarut larut.
Menurutnya, selama 10 tahun operasi pengejaran DPO dengan sandi yang berbeda-beda mulai ops Camar – Maleo sejak tahun 2010 hingga Ops Tinombala II 2020, perburuan DPO teroris belum tuntas dan bahkan semakin membuat panik dan takut warga.
“Kami warga Poso Pesisir Utara meminta pemerintah untuk melibatkan TNI dalam Operasi Tinombala Poso. Kalau TNI dilibatkan, pasti semua akan tuntas. Tolong dengarkan permintaan kami ini,’’ ungkap Mukti dengan nada sedih.
Selain Mukti, permintaan yang sama juga disampaikan oleh tokoh pemuda setempat Husni Tamrin yang menurutnya sinergitas antara TNI –Polri dalam penuntasan kelompok DPO sipil bersenjata di Poso akan maksimal dan tidak akan berlarut apalagi jumlah DPO diakuinya sudah tidak terlalu banyak.
Dijelaskan, jika permintaan tersebut tidak direspon oleh Pemerintah dia mengancam akan mengajak warga setempat untuk turun ikut mencari para DPO kelompok Ali Kalora yang diketahuinya bersembunyi tidak jauh dari lokasi perkebunan mereka.
“TNI harus bergabung, sudah sekitar 10 tahun operasi pengejaran DPO berlangsung, cukup sudah kita menderita. Semua hasil panen yang ada di kebun tidak bisa kita ambil dengan maksimal, aktifitas dihantui oleh ketakutan. Pokoknya warga disini sudah merasa tidak aman,” keluh Husni.
Sementara itu, Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu yang mendengarkan langsung permintaan warga tersebut langsung merespon dan berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut kejenjang yang lebih tinggi provinsi dan pusat.
Menurut Darmin, aspirasi warga tersebut sejalan dengan apa yang ada dipikiran Pemda dan DPRD Poso yang diakui dalam waktu dekat akan mengundang seluruh pihak terkait seperti Polres, tokoh agama serta tokoh masyarakat dalam menyikapi perkembangan kemanan di Poso yang semakin menghawatirkan dengan adanya teror dari kelompok OTK.
“Saya sangat memahami apa yang menjadi keluhan dan permintaan warga. Ini kita harus bertindak cepat. Kita minta untuk dilakukan evaluasi pelaksanan Ops Tinombala di Poso. Cukup sudah warga menjadi korban. Kita tidak mau lagi ada korban berikutnya,” janji Bupati Darmin dengan nada sedih. (MSR)