POSONEWS, Morowali – Banyaknya data perkembangan COVID-19 di Kabupaten melalui pesan Whats App Group maupun media sosial membuat masyarakat Kabupaten Morowali semakin resah.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, informasi mengenai ODP maupun PDP khususnya di Kecamatan Bahodopi yang notabene merupakan pusat terbesar berkumpulnya massa, menjadi topik hangat di masyarakat.
Pasalnya, dalam realease hasil pertemuan/sosialisasi di PT IMIP pada Jumat, 24 April 2020, Kepala Puskesmas Bahodopi menyampaikan status PDP asal kecamatan/berdomisili di Bahodopi di antaranya PDP 01 hasil rapidtes dan swab dinyatakan positif, jumlah orang yang kontak dengan pasien 2 orang (saat ini pasien dirawat di RS Palu).
PDP 02 karyawan IMIP, hasil rapidtes dinyatakan positif dan menunggu hasil swab, jumlah orang yang kontak erat dengan pasien sebanyak 38 orang (pasien dirawat di RSUD Morowali).
PDP 03 karyawan IMIP (hasil rapidtes dinyatakan positif dan menunggu hasil swab) kontak erat 21 orang (pasien dirawat di RSUD Morowali).
PDP 04 (security MSS), hasil rapidtes dinyatakan positif dan menunggu hasil swab) jumlah orang yang kontak dengan pasien sebanyak 13 org (RSUD Morowali).
Sementara, data terbaru per tanggal 26 April 2020 dari Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Morowali disebutkan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 3.114 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 17 orang, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 6 orang.
Perbedaan data tersebut yang memicu polemik di masyarakat, baik warga biasa, tokoh politik, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat mendesak Pemkab Morowali untuk terbuka penuh terkait data COVID-19, sehingga masyarakat lebih waspada.
Warga juga meminta kepada Bupati Morowali untuk tidak lagi membuka akses masuk bagi orang dari luar Morowali terkecuali logistik. Hal itu sangat beralasan karena saat ini warga di dalam Bungku telah mengikuti anjuran pemerintah untuk diam di rumah, namun masih banyak warga yang dari luar kota enggan melakukan karantina mandiri.
Ketiga unsur pimpinan DPRD Morowali pun, baik Ketua DPRD Kuswandi, Wakil Ketua I Syarifudin Hafid, dan Wakil Ketua II Asgar Ali juga menginginkan hal yang sama guna memutus rantai penyebaran COVID-19. (BMG)