POSONEWS, Morowali – Kesimpangsiuran data penderita COVID-19 di Kabupaten Morowali, membuat sejumlah pihak mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) terbuka secara penuh tanpa ada yang disembunyikan.
Mantan Ketua DPRD Morowali, Irwan Arya merupakan salah satu tokoh yang tegas menyuarakan agar Pemkab dan IMIP tak tertutup soal data penderita COVID-19, mengingat kawasan industri yang teelerak di Kecamatan Bahodopi merupakan wilayah yang paling rentan penyebaran virus mematikan itu.
Irwan mengatakan, sangat beralasan jika Bahodopi menjadi wilayah yang diwaspadai karena puluhan ribu karyawan dan banyaknya warga sesuai pantauan di lapangan, sulit untuk melakukan social distancing.
“Hampir setiap hari lewat kesana, dan bisa disaksikan kalau social distancing sampai saat ini mustahil dilakukan, karyawan maupun warga masih lalu lalang tanpa menjaga jarak, nah jika ada yang terpapar kemudian berinteraksi dengan orang yang berada di wilayah lain maka siapa yang bisa menjamin aman dari virus, olehnya itu kita minta agar data jangan ada yang disembunyikan supaya kita bisa sama-sama mengawasi orang-orang yang terpapar bahkan menghindarinya dulu,” ungkap Irwan.
Tak hanya itu, ia juga meminta agar Pemkab lebih tegas untuk melakukan pembatasan pergerakan orang-orang dari dan ke Bahodopi sebelum penyebaran virus meluas.
Terpisah, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Morowali, Ashar Ma’ruf mengatakan bahwa data utk OTG, ODP maupun PDP dan bahkan pasien yang dinyatakan positif covid-19, setiap hari telah sampaikan kepada seluruh Puskesmas, untuk diketahui dan dilakukan langkah-langkah upaya pencegahn maupun pemeriksaan rapid tes bagi yang ada gejala maupun yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif.
“Kemudian data-data tersebut juga kami kirimkn ke seluruh camat untuk diketahui dan diteruskan kepada kepala desa/lurah sesuai daftar alamat dari data-data tersebut, dengan tujuan agar membantu petugas kesehatan dalam upaya pemantauan dan pencegahan covid-19 di wilayah masing-masing desa/kelurahan,” tandasnya. (BMG)